Senin, 29 September 2014

Rahasia Hati

Palembang, 29 Sept 2014. 22.50

Jauh ribuan kilometer
Telah kaki ini tapaki
Jauh jutaan satuan waktu
Telah jiwa ini lalui

Aku, hanyalah seonggok daging berjalan
Berjalan melewati lika liku kehidupan
Berjalan memgarungi derasnya ombak lautan
Berjalan melawan arus, tanpa menghiraukan ancaman

Aku adalah seorang pemburu
Pemburu sesuatu yang tak menentu
Sesuatu yang tak kasat mata
dan juga tak bisa diraba

Sesuatu itulah yang membuatku tegar
Menjadikanku sosok pribadi yang tak mudah meneteskan butir-butir mutiara

Tak mudah mengeluh, dan berputus asa

Sangat berat untuk mengakui
Bahwa dibalik itu semua
Aku menyimpan beribu rahasia
Rahasia tentang hati...

Namun biarlah
Biarlah kaki ini terus menapaki
Kemanapun dan seberapa jauhpun ia ingin pergi
Biarlah jiwa yang memilih
Jalan mana yang harus ia lalui

Dan biarlah
Biarlah rahasia itu tetap menjadi rahasia
Sampai sang pemeran utama rahasia itu sadar
Kalau ia sudah menjadi rahasia besar dalam hidup ini

Karena hati tak pernah salah
Karena hati tak pernah dusta
Karena hati, aku bisa mengenalmu
Sebagai sosok yang berarti

Sekarang, atau nanti
Mungkin kaki ini akan lelah bertapak
Mungkin jiwa ini akan jenuh
nnamun hati tak akan pernah mati
Karena cinta tak akan pernah berujung
Sebelum menemukan rumahnya
dan cinta tau dimana rumahnya berada
di suatu tempat yang sering kau sebut...
Hati.

Salam rindu, matahari(mu).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ultah nih ultah niye~

Teruntuk kamu, yang hari ini genap berusia dua-puluh-dua tahun. How's there? Semoga urusan per-skripsi-an diperlancar dan segera meng...